9/10/2007

The Departed, sebuah kepercayaan dan idealisme yang mahal harganya...



Weekend barusan saya habiskan untuk nonton dvd sepuas-puasnya. Meski bukan film baru dan bukan pertama kalinya saya tonton, but still i enjoy it....
Pilihan jatuh pada film The Departed pemenang Academy Awards 2006 karya Martin Scorsese yang sebetulnya merupakan adaptasi film hongkong Internal Affairs.

Knapa ditonton lagi ? Jujur aja, pas pertama kali nonton saya bener-bener blank tentang value yang terkandung di film ini. Dari alur cerita sih saya mudeng, tp selepas nonton ya lewat gitu aja. Paling yang tersisa adalah perasaan syok karna banyaknya adegan kekerasan dan berdarah-darah serta makian dan umpatan yang hampir di tiap scenenya terdapat pada film ini.

Tapi kali ini saya mencoba untuk mengambil value dari film ini (mudah-mudahan ngga dianggap sok tau ya?). Dan ternyata betapa mahal harga sebuah kepercayaan. Untuk dapat dipercaya atau mempercayai seseorang maka nyawa lah taruhannya. Sulit untuk mempercayai orang lain karna mungkin banyak sekali kebohongan yang sudah pernah kita buat. Terkadang saat kita sudah mulai untuk benar-benar mempercayai seseorang semuanya sudah terlambat......

Dan satu lagi yang membuat saya tersenyum kecut nonton film ini dan ngerasa tersindir dengan Martin Scorsese dalam caranya menggambarkan dua orang yang berkepribadian berbeda yaitu Collin Sullivan (Matt Damon) dan Billy Costigan (Leonardo DiCaprio). Collin Sullivan sebagai seorang pejabat dalam unit khusus kepolisian yang pintar, selalu tampil trendy dan klimis serta mendapatkan fasilitas mewah merupakan orang yang ambisius dalam karirnya, semua orang mengagumi kepiawaiannya meskipun banyak juga kolega yang membencinya karna kesombongannya. Sangat bertolak belakang dengan Billy Costigan, hanya karna latar belakang keluarganya yang berantakan dan selalu berurusan dengan hukum, maka karir cemerlang Costigan menjadi terhalang. Bukan hanya itu idealismenya sebagai seorang abdi masyarakat (polisi) pun sempat diragukan....Nampaknya Martin Scorsese ingin menyampaikan “Dont judge the books by its cover”.

Saya jadi inget dengan negara kita Indonesia. Ketika sebagian orang berdasi dengan parfum mahal dan perlente yang mengaku sebagai wakil rakyat menduduki posisi penting dan abdi masyarakat yang selalu bilang atas nama rakyat, tapi mereka sendiri lah sebenarnya yang mengeksploitasi rakyat untuk kepentingan pribadi. Ketika sebuah idealisme menjadi tidak idealis lagi, dan orang lain tidak menyadarinya gambaran itu yang ingin disampaikan Scorsese lewat peran Collin Sullivan.

Sekali lagi. Bravo buat Martin Scorsese, setidaknya berhasil membuat saya ngerasa puas selepas nonton film ini....

1 comment:

  1. wow, terinspirasi oleh sebuah film.anda semua orang bisa mengambil nilai dan makna sebuah film akan sangat bermaanfaat sekali film diindonesia bagi bangsa ini.
    kenalin bu saya alumni stekom nih blogku
    english-lesson-slam.blogspot.com
    slamoke.blogspot.com
    panorama-cinta.blogspot.com
    panorama-slam.blogspot.com

    ReplyDelete