Dan dari ‘status baru’ inilah saya akhirnya menyadari bahwa untuk merubah budaya atau tradisi di suatu daerah amatlah sulit. Selalu seperti itu dari tahun ke tahun...kalo ngga jalan sehat, lomba makan krupuk, dan lomba-lomba lainnya yang sering kita lihat di kampung. Akhirnya yang ada adalah semacam budaya ato tradisi yang terus dilakoni dari tahun ke tahun.
Sempat saya berpikir, Apa hubungan makan krupuk dengan perang kemerdekaan RI ? Apakah nasionalisme kita diukur dari berapa banyak lomba yang kita ikuti ? Apakah nasionalisme kita diukur dari berapa jumlah krupuk yang dimakan ??!! Dan ketika lomba-lomba sejenis yang ada di kampung sudah menjadi budaya ato tradisi, maka sulit untuk mengubahnya.
Gimana kalo lomba makan krupuk diganti dengan lomba Mengeja dan Matematika (untuk anak-anak), lomba Pidato (untuk orang tua), lomba Debat (untuk remaja) ha.ha.ha.ha.
Nah lho pusing ngga?!
hikss... sudah lama nggak merasakan meriahnya perayaan agustusan. jadi anak perantauan terus soalnya...
ReplyDeleteAnak perantauan... tp tetep punya rumah bwt ditempati khan? he.he.
ReplyDelete